Regenerative Medicine + Organ Transplantation = Future of Organ Failure Therapy


Apa itu regenerative medicine? Per definisi, dapat berarti sebuah metode terapi kedokteran dengan meregenerasi sel/organ untuk mengembalikan bentuk/fungsi dari organ tersebut. Dalam video dari Alan Russel, MD. dalam presentasinya di TED di link di bawah ini, mungkin anda dapat membayangkan lebih jauh apa itu regenerative medicine dan bagaimana terapi ini dapat digunakan:   Alan Russel: Regenerating Our Bodies 


Dari bagan di atas, kita mendapat gambaran garis besar bagaimana regenerative medicine dapat dilaksanakan, pertama, dilakukan pemanenan stem cell atau sel induk yang mempunyai kemampuan untuk menjadikan dirinya sel apapun sesuai yang diperintahkan dan membelah dengan sangat banyak. Pemanenan ini kebanyakan dilakukan dari sel lemak yang berada di perut, selain itu juga diambil dari sumsum tulang. Kemudian langkah selanjutnya adalah membiarkan sel induk tersebut mendiferensiasikan diri mereka sesuai yang kita butuhkan dengan pemberian growth factor atau faktor pertumbuhan. Faktor pertumbuhan adalah sebuah kompleks protein, yang memiliki spesifikasi tertentu, yang mampu mendorong sebuah sel induk berubah menjadi suatu jenis sel tertentu. Di langkah ketiga, dilakukan pembentukan scaffold yang disesuaikan dengan bentuk organ dan ukurannya lalu dilanjutkan dengan pengisian jaringan penunjang tersebut dengan sel yang sudah terdiferensiasi. Pada fase terakhir dilakukan transplantasi organ "baru" tersebut ke dalam tubuh pasien dan membiarkan proses penyembuhan berjalan dan menyatunya sistem pembuluh darah dan saraf sehingga organ "baru" tersebut dapat berfungsi normal seperti sedia kala. 

Dalam meregenerasi sebuah organ, terdapat 3 hal yang sangat penting dalam memastikan organ tersebut bekerja dengan baik: Jaringan penunjang atau scaffold, sel yang berfungsi, dan aliran darah yang berfungsi untuk mengalirkan oksigen dan nutrisi untuk organ baru tersebut. Kabar paling menarik dari perkembangan regenerative medicine yang terbaru adalah keberhasilan Anthony Atala MD., dalam menciptakan struktur 3 dimensi dari ginjal, yang mungkin memang saat ini hanya dapat diciptakan hanya dari jaringan penunjangnya saja. Untuk mengisinya dengan sel ginjal yang berfungsi dengan baik dan pembuluh darahnya mungkin masih akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan usaha yang tidak sedikit, tapi harapan akan sebuah terapi bernama regenerative medicine semakin besar seiring waktu: Anthony Atala: Printing a Kidney



Saat ini sudah ada beberapa organ hasil regenerasi yang berhasil ditransplantasikan, contohnya kulit, tulang, telinga, trakea, dan kandung kemih, sayangnya, organ penting seperti hati, jantung, saraf, dan pankreas masih belum dapat diregenerasi karena sulitnya menumbuhkan sel spesifik organ tersebut di luar dari tubuh pasien.

Jika suatu saat regenerasi untuk organ penting seperti hati dan ginjal sudah berhasil dilakukan, dunia transplantasi organ akan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Pada saat itu, kita tidak akan lagi dipusingkan oleh kecocok-tidak cocokan organ antara donor dan resipiennya, karena sel ini akan berasal dari sang penderita sendiri, sehingga semua sel ini akan secara genetis tidak berbeda dan tidak akan menimbulkan penolakan. Walaupun tentu saja, apa yang merusak organ sebelumnya, dapat merusak organ yang baru ini. Terlebih lagi, jika penyebab dari kegagalan organ tersebut adalah penyakit genetik. Sehingga penting bagi klinisi dan keluarga pasien, untuk terus memantau keadaan dari pasien yang telah dilakukan transplantasi organ "baru" ini agar pasien dapat berangsur-angsur memiliki kembali kehidupannya yang dahulu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesian Renal Registry dan United States Data Renal System